Judul: SEJARAH KOLAKA TIMUR
Penulis : Dr. Basrin Melamba, M.A. ; Dr. Mustakim Darwis, SP. M. Si. ; La Janu, S. Sos. M.A. ; Sarmadan ; Dr. H.Muh. Sabaruddin Sinapoy, SH, M. Hum ; Drs. Munaser Arifin, M.Hum ; Dra. Aswati,M,.M.Hum, ; Fatma, S.Pd., M.A ;Sarman, S.Pd.,M.Pd., ; Nurnining, S.Si. ; Hasmadin, S. Pd.
Penerbit : Istana Agency
Tahun: 2024
ISBN: –
Tebal : xxii+630 halaman
Ukuran: 15,5 x 23 cm
Harga: Rp. 250.000
Sinopsis:
Di dalam buku ini diuraikan mengenai perkembangan aktivitas kehidupan manusia Tolaki di Mekongga bagian Timur ditandai dengan berbagai temuan artefak budaya di gua (kumapo) dan ceruk (lalowatu) mengindekasikan corak dan pola kehidupan masa itu. Masa berlanjut dengan tumbuh dan berkembang sistem pemerintahan tradisional yaitu beberapa Mokole seperti Mokole Lapai (Watumendonga,) Mokole Mambulo yang awalnya berkedudukan di Lambandia kemudian pada tahun 1935 pindah keĀ Rate-rate (Tirawuta), dan beberapa mokole seperti Mokole Singgere dan Mokole Tawangga yang merupakan bagian integral struktur pemerintahan Kerajaan Mekongga sebagai pusat kekuasaan, sedangkan status wilayah sekarang Kolaka bagian timur sebagai wilayah tobu atau mokole. Dibawah Mokole terdapat onapo atau kampung atau okambo. Pemerintahan Mokole berlanjut hingga masuknya pemerintahan Hindia Belanda terjadi perubahan birokrasi tradisonla ke modern dimana Mokole dijadikan wilayah Distrik dengan dipimpin seorang bergelar Mokole juga sekaligus digelar Kepala Distrik. Cikal bakal Distrik Rate-Rate ini menjadi beberapa kecamatan kemudian berkembang menjadi beberapa kecamatan yang bertambah kelak basis pemerintahan Kecamatan ini yang dijadikan wilayah Kabupaten Kolaka Timur.
Selain itu didalam tulisan ini juga dijelaskan dinamika proses pembentukan Kabupaten baru mengalami dinamika pasang surut, dimana munculnya Gerakan masyarakat secara kolektif kemudian terbentuk institusi perjuangan lewat sebuah Lembaga Forum Percepatan Pembentukan Kabupaten Kolaka Timur (FPPKKT) yang didukung oleh agen dan actor serta semua elemen. Ide, gagasan, hingga tindakan menjadikan proses upaya perjuangan membuahkan hasil membentuk dan mewujudkan daerah otonomi baru. Di wilayah ini sangat unik dalam memperjuangkan sebuah DOB baru karena di wilayah ini tidak memiliki tokoh nasional. Kedua, tidak ditunjang oleh ketersedian dana atau biaya operasional dalam berjuang. Ketiga, kurangnya dukungan daerah induk menjadikan spirit dan motivasi keluar dari sebuah cengraman dengan gerakan kolektif para pejuang sangat menentukan. Penamaan Kabupaten Kolaka Timur merupakan bentuk reproduksi identitas wilayah tersebut pada masa lalu.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Ulasan customer dinonaktifkan: SEJARAH KOLAKA TIMUR
Maaf, form ulasan customer dinonaktifkan untuk produk ini