Judul: Kalimat Pasif Bahasa Jepang (Kajian Sintaksis, Semantis, Pragmatis, dan Kontrastif Serta Implikasinya dalam Pengajaran)
Penulis: Dr. Dedi Sutedi, M.A., M.Ed
Penerbit: Humaniora
Tahun: 2015
Halaman: xvi + 260 hal
Harga: Rp. 72.500 20% Rp. 58.000
Sinopsis:
Kalimat pasif bahasa Jepang sering menjadi masalah bagi para pembelajar karena sulit dipahami, sehingga menimbulkan kesalahan berbahasa Jepang. Kesalahan ini disebabkan oleh interferensi dari kalimat bahasa Indonesia yang penggunaannya cukup produktif.
Dalam bahasa Jepang, nomina tidak benyawa tidak dapat digunakan mengisi fungsi subjek secara bebas, tetapi mengharuskan adanya alasan khusus. Masalah ini tidak dapat dijawab oleh pendekatan linguistik formalis, tetapi dapat diselesaikan oleh pendekatan linguistik fungsional.
Ada empat hal yang membolehkan nomina tidak bernyawa menjadi subjek kalimat pasif, yang berhubungan dengan jenis perbuatan dan pelaku perbuatan tersebut:
- menimbulkan akibat baik atau buruk pada subjeknya
- memberikan karakter tertentu kepada subjeknya sehingga menjadi sesuatu yang istimewa
- verba yang digunakannya bermakna menciptakan, membuat, atau menghasilkan subjek tersebut
- pelakunya disamarkan